Tekuni Hobi, Kian Dicibir Kian Tersihir

Banyak yang sudah melakukan survei yang memenangkan hobi sebagai juaranya. Survei tersebut di antaranya, "Pekerjaan apa yang paling digemari?", kebanyakan orang akan menjawab hobi yang dibayar.

Setiap orang, pasti memiliki hobi yang berbeda-beda. Ada yang suka memancing, suka membaca buku, suka menulis, dan masih banyak lagi ribuan hobi yang ada di luar sana, baik itu yang sudah pernah kita tahu, ataupun belum. Banyak hobi yang merebak di luar sana.

Hobi, foto : kompas.tv

Sebenarnya, apa itu hobi?

Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata hobi (Bahasa Indonesia) merupakan salah satu kata serapan dari hobby (Bahasa Inggris).

Kebiasaan dari masyarakat kita memang lucu. Melakukan hobi mereka hanya di waktu luang saja, setengah-setengah, malah bahkan hanya berapa persen saja di keseharian mereka.

Padahal, hobi itu bisa dibayar, dan bisa mengasah kemampuan dalam hobinya. Namun, penerapan akan hal ini, masih belum bisa dilakukan oleh kebanyakan orang Indonesia. Masih terbilang sedikit, bahkan masih di bawah 10 persen.

Yang menjadi tantangan, jika kita melakukan suatu hobi yang kita miliki, tentu akan menuai banyak pujian, tapi lebih banyak mengarah ke cibiran. Biasanya, cibiran datang karena orang-orang beranggapan "Lakukan pekerjaanmu, baru kamu bisa melakukan hobimu". Inilah orang-orang yang gemar menyepelekan hobi, dan apa-apanya harus bergantung pada pekerjaan, yang dimaksud pekerjaan di sini adalah kewajiban yang harus kita laksanakan.

Kewajiban seperti melakukan pekerjaan, belajar. (Maksud di sini bukan menjadikan harus terkekang oleh satu kewajiban saja).

Dengan membuat presentase 40 : 60 untuk hobi dan kewajiban, itu sudah sangat bagus. Maksudnya, hobi yang kita miliki harus bisa kita manfaatkan dengan baik karena itu merupakan suatu bentuk investasi yang ada di dalam diri kita.

Memang, sekarang belum banyak hobi yang dibayar. Tapi, kita lihat beberapa tahun yang akan datang.

Contoh klasiknya saja, Andi gemar bermain game. Andi memang hapal dengan game dan seluk beluknya. Suatu saat, Andi tertarik untuk melakukan uji coba terhadap suatu game yang akan dipublikasikan. Andi ingin menjadi penguji bersama dengan 9 orang yang lain, karena hanya dibutuhkan 10 penguji saja. Alhasil, Andi berhasil menguji game tersebut, dan mendapati beberapa bug yang ada di game itu.

Apa yang Andi dapatkan?

1. Mendapatkan pengalaman.
2. Bisa menguji game secara langsung, dalam arti yang lain, Andi dan 9 orang penguji lainnya adalah orang yang penting agar bisa mengembangkan game yang akan dipublikasikan kepada dunia.
3. Uang.

Kok uang?

Benar, Uang! Tidak ada yang janggal di sini. Hobi Andi dengan bermain game bisa terbayarkan dengan uang.

Kok bisa?

Developer (pengembang) yang akan membuat game dan sudah dalam proses finishing, biasanya akan melakukan pengujian terhadap orang-orang luar, yang bukan berasal dari pengembang tersebut. Tidak main-main, orang yang diambil adalah seseorang yang memiliki hobi dan sangat antusias. Untuk seorang penguji saja, dalam game sekelas dunia, bisa dibayar hingga ratusan juta hanya untuk menemukan bug dan menguji game saja. Enak kan?

Yang bisa diambil di sini adalah, jalanilah hobimu, dengan apa yang kamu mau, asal tidak menghilangkan apa yang sudah menjadi kewajiban kamu.

Sekarang, kita menuju ke contoh berikutnya yang lain, yang lebih merinci dan bisa kamu ikuti.

Blogger = Hobi

Menjadi seorang blogger biasanya orang yang berkecimpung di sini adalah seorang yang memiliki bakat di bidang menulis dan akan mencoba menuangkan tulisannya ke dalam catatan digital, yang biasa kita sebut dengan blog.

Memang, untuk menghasilkan uang, kita tidak bisa meraihnya dalam 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun saja. Kita harus mencoba menekuninya paling tidak minimal 3 tahun agar kita menjadi mahir, paham akan seluk beluknya, dan paham situasinya.

Seorang Blogger seringkali mendapatkan cibiran, karena :

• Harus di depan PC tiap hari.
• Bermain dengan PC hingga tidak tahu waktu.
• Menghabiskan kuota internet.
• Membuang-buang waktu.
• Tidur terlalu larut.

Perlu kita ingat, untuk menjadi orang yang sukses, perhatikan ini :

"Tak ada pekerjaan yang sia-sia"

Jadikan untaian kalimat tersebut sebagai penyemangat di setiap harimu. Memang benar tidak ada pekerjaan yang sia-sia. Butuh bukti?

Ini beberapa contoh kecilnya :

1. Budi selalu mengedit foto, dia menekuninya, hingga akhirnya, sekarang dia menjadi seorang desain grafis.
2. Candra kesulitan karena modem yang ia gunakan tidak bisa terhubung ke internet. Ia mencoba mencari masalahnya, ia menemukan solusinya. Hingga saat ini, Candra selalu membantu temannya yang kesusahan sama seperti dirinya dulu.
3. Dani selalu bermain bola sesaat sepulang sekolah di sore hari. Selama bermain bertahun-tahun lamanya, ia bisa menyimpulkan bagaimana cara mengumpan kepada teman dengan akurat, hingga ia tahu taktik menerobos hingga 3 pemain lawan.

Tidak ada pekerjaan yang sia-sia kan? Hidup ini indah!

OK, kembali lagi ke pokok pembahasan.

Seorang Blogger selalu mendapatkan tekanan tiap hari. Pernah juga saya mendapat cibiran dari orang dewasa, tetangga saya sendiri yang sudah berusia sekitar 40 tahunan. Seperti ini :

Aja keseringen dolanan blog, ngguang wektu tok. (Jangan keseringan bermain blog, karena membuang waktumu saja)

Loh orang tua itu kan benar mengingatkan kamu? Memang benar.

Tapi, akan saya luruskan kembali. Ada tidak, hobi yang tidak menghabiskan waktu? Sah-sah saja kan melakukan hobi asal ingat dengan waktu?

Untaian kalimat yang diberikan olehnya tersebut, dengan nada yang agak keras dan cukup menghina saya karena sembari memalingkan muka dan pergi begitu saja setelah selesai mengatakan hal tersebut.

Tapi, Alhamdulillah (bersyukur), karena usaha bermain blog sudah mulai membuahkan hasil. Anggap saja cibiran adalah suporter fanatik yang mendukung kita, mendukung dari bagian yang tidak pernah kelihatan oleh kita, dan sangat ingin bertemu dengan kita untuk memuji lagi. Padahal ya mencela (tapi berpikirlah dan beranggapan positif saja).

Sudah banyak sebenarnya, Blogger Indonesia yang sukses hanya berawal hobi menulis dan menuangkannya di dalam blog. Tidak tanggung-tanggung, penghasilannya mencapai ratusan juta rupiah per bulan! Blog yang dimiliki orang asing juga bahkan bisa menghasilkan hingga milyaran per bulan.

Contoh Nyata

1. Linda Ikeji

Linda Ikeji merupakan blogger yang berasal dari benua Afrika, tepatnya di negara Nigeria. Dia hanya menggunakan platform blog gratis, yakni blogger.com.

Linda Ikeji pertama kali membuat blog pada tahun 2003. Hingga 2007, ia masih belum mendapatkan apapun dari kegiatan blognya. Dengan kegagalan inilah, yang membuatnya menjadi semakin giat untuk kembali bangkit.

Pada tahun 2010, ia mendapatkan tawaran iklan yang sangat banyak. Pada tahun 2013, terkuak jika penghasilannya mencapai US$65,000 dalam sebulan, dirupiahkan menjadi Rp 845 juta (dengan rate US$1 = Rp 13.000).

Linda Ikeji memang sangat peka terhadap kehidupan sosialnya. Dia rela menyumbangkan sejumlah uang untuk kepentingan penyakit Ebola yang merebak di Afrika pada tahun 2014 silam. Dia sadar karena, masih banyak orang di luar sana membutuhkan bantuan.

2. Michael Arrington

Michael Arrington merupakan seorang pendiri situs TechCrunch di tahun 2005. TechCrunch ini merupakan salah satu tempat yang memberitakan mengenai info teknologi yang terbaru.

Dengan keuletan dan kegigihannya dengan situs yang ia dirikan tersebut, di tahun 2008, Michael Arrington terpilih sebagai seorang tokoh yang inspiratif dengan upayanya agar orang-orang lebih mengenal akan dunia teknologi.

Pernah diberitakan jika penghasilannya mencapai hingga US$800,000 dalam sebulan, apabila dirupiahkan menjadi Rp 10 miliar (dengan rate US$1 = Rp 13.000).

Sebenarnya, masih banyak blogger sukses di dunia. Tidak hanya di dunia, di Indonesia, blogger yang sukses seperti contohnya Eka Lesmana. Dia pernah mengatakan jika penghasilannya selama sebulan mencapai hingga Rp 100 juta.

Dalam kehidupan orang-orang sukses di atas, kita bisa memahami jika orang sukses dihasilkan dari niat, bakat, kemampuan, hingga kebaikan mereka dalam bersosialisasi. Rata-rata mereka lebih memilih untuk menyumbangkan uangnya kepada yang lebih membutuhkan, atau bahkan menjadi seseorang yang menonjol dalam melakukan hal kebaikan.

Sukses, foto : bisnis.liputan6.com

Yang perlu kita percayai dan kita pahami di sini adalah :

Niat + Tekun, ulet + Investasi + Rajin Menabung = Sukses

Investasi yang dimaksud di sini bisa berupa investasi yang ada di dunia dengan berupaya untuk mencoba mengembangkan lebih baik lagi dengan apa yang dimilikinya, serta investasi untuk akhirat, dengan membantu sesama. Dengan membantu, kita tidak akan pernah rugi. Percayalah!

Maka, kesimpulan yang bisa kita petik hari ini adalah, jangan jadikan cibiran atau tantangan memotong apa yang kamu gemari dan kamu lakukan. Jalani saja, walau banyak cibiran, dengarkan, dan jangan diambil hati. Beda lagi jika orang lain memberi masukkan, maka kamu dengarkan dengan baik, jangan asal masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

Setelah kamu menjadi orang sukses, jangan lupakan orang-orang yang membantumu dan mendukungmu, orang-orang yang ada di sekitarmu, tetap membantu orang lain yang membutuhkan, jangan lupakan kepada orang yang sudah mencibirmu, tetap berinvestasi dan rajin menabung, serta jangan lupa bersyukur, karena dengan bersyukur, nikmat yang kamu miliki akan ditambah.

Jika kamu melihat orang-orang yang sukses, kamu bisa simpulkan jika mereka bisa menjadi sukses karena keahlian yang mereka miliki dan gigih dalam melakukan sesuatu.

Kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak?

Jangan lupakan peribahasa yang satu ini :

Tak ada gunung yang tak bisa didaki, tak ada lurah yang tak bisa dituruni

(Asal ada kemauan, kerja keras dan tekun berusaha, maka tak akan ada pekerjaan yang tidak berhasil)

Inti cerita dari judul yang diambil adalah, tetap tekuni apa yang menjadi hobimu, jangan asingkan hobi yang kamu miliki, karena semakin kamu dicibir, maka haruslah bangkit, buktikan dan sihirlah dirimu dengan tekad dan kemauan yang tinggi, asal ada niat, niscaya akan menjadi orang yang sukses.

Kerja Keras + Pola Pikir = Kerja Cerdas

Sebagai penutup dari artikel kali ini, berikut ini secuil video motivasi tentang hobi yang bisa membuat kamu lebih belajar akan arti hidup dan membuat kamu lebih semangat lagi, sehingga kamu bisa tahu jika hidupmu sekarang ini adalah hal yang paling berharga dan tidak untuk disia-siakan.

Ini adalah kontes menulis CekAja